Selasa, 10 Juli 2012

TATA CARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR MINUM

Hal utama dlm pengawasan kualitas air minum atau cara pengambilan sampel air minum untuk pengujian mikrobiologi,fisik dan kimia.
Cara pengambilan sampel menentukan apakah suatu data uji respresentatif dan dapat dipertanggung jawabkan atau tidak.
Pengambilan sampel dilakukan pada saat pra konstruksi dan pasca konstruksi,saat pra konstruksi sampel diambil pada sumber air,sedangkan saat pasca konstruksi lebih diprioritaskan pada titik distribusi.
Waktu pengambilan terutama pada musim hujan dan musim kemarau,dan saat kuantitas (Volume) air pada sumber air berada pada titik terendah dan titik tertinggi.

Pengambilan Sampel air minum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a .Pengambilan sampel direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat dengan Frekuensi yang cukup sehingga setiap ada perubahan kualitas air sewaktu dapat diketahui.
b. Sampel yang akan diuji di laboratorium harus dilakukan pengawetan sampel.
c. Ambil sampel sesuai dengan peruntukan analisis dan campurkan dengan penampung sementara,kemudian homogenkan.
d .Sampel diambil,disimpan dan dikirim dalam wadah yang steril dan tertutup.
e. Volume air yang diambil harus cukup untuk pengujian air.
f. Sampel yang diambil merupakan perwakilan kondisi sistem penyediaan air.
g. Kehati-hatian dalam penanganan sampel untuk mencegah kontaminasi atau perubahan komposisi pada      sampel yang dapat mempengaruhi hasil analisa.

Sabtu, 30 Juni 2012

Kisah Pemicuan CLTS .....akhirnya...(semoga jadi awal dari ODF)

2 Minggu telah berlalu sejak pemicuan yang dilakukan di Desa Turan Baru Kecamatan Curup Selatan, dengan langkah lemas sanitarian Puskesmas Tunas Harapan "Ibu Heni" pulang, dalam perjalanan pulang seakan-akan dia tak percaya karena hanya beberapa orang saja masyarakat yang mengaku tidak memiliki WC dalam kegiatan pemicuan hari itu...
Mungkin ini buat pengalaman mungkin inilah yang ada di pikirannya saat itu..

INPEKSI SANITASI PAM-STBM/AMPL-BM KAB. REJANG LEBONG

Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat khususnya melalui program Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kab. Rejang Lebong melalui Program AMPL-BM telah melaksanakan pemeriksaan kualitas air dan lingkungan salah satunya dengan melakukan kegiatan Inspeksi Sanitasi (IS) yang dilaksanakan di 5 (lima) desa sasaran. Sanitarian puskesmas yang dalam kapasitasnya sebagai tenaga fasilitator kecamatan memiliki andil dan peran sentral bersama dengan tim Dinas Kesehatan Kab. Rejang Lebong dalam melakukan kegiatan IS tersebut. Adapun sasaran kegiatan IS ini adalah sarana air minum dan sanitasi masyarakat desa sasaran program AMPL-BM pra konstruksi (pembangunan sarana) yang bertujuan untuk menilai resiko pencemaran air minum yang biasa di konsumsi masyarakat sekaligus memberikan gambaran tentang kondisi sanitasi masyarakat sebelum pelaksanaan/intervensi program AMPL-BM di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan IS ini juga bertujuan untuk menentukan titik lokasi pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kualitas air secara bakteriologis di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kab. Rejang Lebong.


Senin, 25 Juni 2012

PENGUKURAN SUMBER AIR SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)


Dalam rangka pendampingan terhadap Tim Kerja Masyarakat (TKM) dalam hal penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) di desa sasaran progran PAM STBM/AMPL-BM di Kabupaten Rejang Lebong, Tim dari Dinas Kesehatan, Fasilitator dan kecamatan telah melakukan kegiatan pengukuran jarak antara rencana sumber air yang akan digunakan ke Desa.
kegiatan pengukuran ini juga sebagai bahan penyusunan kebutuhan material khususnya pipa yang akan digunakan sekaligus mengetahui rencana jalur pipa dan estimasi penempatan titik sarana yang akan dibangun.
Dengan dipandu oleh fasilitator bidang tekhnis (Ibu Lely Armiastuti) Tim Kerja Masyarakat (TKM) melakukan pengukuran secara manual dan memberi tanda pada rencana jalur pipa yang akan di lewati.

 Ayo, semangat dong...
 Ada pendekar.....

Istirahat sambil bergaya dulu.....

Ini dia pasukan berani mati....

Tuh, Pak Kades Tanjung Dalam ikutan ngukur...
 

Jumat, 15 Juni 2012

PEMICUAN CLTS

CLTS (Community Led Total Sanitation) merupakan suatu metode pemicuan yang dilakukan untuk memicu masyarakat (triger) , sehingga mempunyai keinginan dan kemauan untuk membuat/membangun jamban secara swadaya. Kegiatan CLTS ini merupakan aplikasi dari Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah lounching oleh Menteri Kesehatan melalui SK. Menkes RI, Nomor: 852/Menkes/SK/IX/2008. Program STBM memiliki 5 (Lima) Pilar yang bertujuan untuk menciptakan kondisi sanitasi total, kelima pilar tersebut antara lain : 1. Tidak buang air besar sembarangan (Stop BABS) 2. Mencuci tangan pakai sabun (CTPS) 3. Mengelola air minum dan makanan yang aman (PAM RT) 4. Mengelola sampah dengan benar 5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman Program PAM STBM atau AMPL-BM merupakan Program pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan yang dalam kerangka acuan kegiatannya adalah penerapan Program STBM, hal ini ditandai dengan salah satu kegiatan pokoknya adalah dengan pelaksanaan kegiatan CLTS di desa lokasi sasaran program. Berikut dokumentasi kegiatan CLTS yang dikomandoi oleh Fasilitator Kecamatan (Sanitarian Puskesmas Tunas Harapan dan Puskesamas Watas Marga) Ibu Heni Juniati dan Bapak Syamsri, AR.

Jumat, 08 Juni 2012

Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi STBM Dinkes RL


Dalam rangka peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di daerah sasaran program AMPL BM di Kabupaten Rejang Lebong, telah dibuat beberapa media KIE berupa Banner, Poster dan juga leaplet yang nantinya akan di pasang di tempat-tempat umum seperti Balai Desa, Sekolah dan tempat umum lainnya di Desa.

Kamis, 07 Juni 2012

MPA-PHAST desa Program AMPL BM Rejang Lebong

Salah satu langkah dan tahapan pelaksanaan kegiatan Penyehatan lingkungan Berbasis Masyarakat adalah melakukan identifikasi potensi dan permasalahan di desa yang akan dituangkan ke dalam fielbook program AMPL-BM di Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan MPA-Phast dilaksanakan dengan melalui beberapa tools kegiatan mulai dari sejarah desa sampai dengan survey desa (Transec Walk) yang difasilitasi oleh fasilitator Program AMPL-BM dan fasilitator dari Dinas Kesehatan Kab. Rejang Lebong beserta sanitarian kecamatan.
Dokumentasi kegiatan :






SURVEY MATA AIR (RTA)



KEGIATAN SURVEY SUMBER AIR DI DESA SASARAN PROGRAM AMPL-BM KABUPATEN REJANG LEBONG

Sabtu, 02 Juni 2012

PROGRAM AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KAB. REJANG LEBONG TAHUN 2012

Pelaksanaan Program AMPL-BM Kabupaten Rejang Lebong

Latar Belakang :
Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup di dunia, termasuk manusia. Tubuh manusia dewasa rata-rata terdiri dari 60% air dari berat tubuh. Air sangat diperlukan oleh semua sistem dalam tubuh manusia agar dapat berjalan dengan baik. Disamping air mutlak diperlikan oleh masyarakat, air juga merupakan media yang baik untuk berkembang biaknya kuman penyakit sehingga dapat menyebarkan penyakit di masyarakat. Salah satu penyakit tersebut adalah diare. Selain kurangnya kebutuhan air bersih yang merupakan salah satu permasalahan di tengah masyarakat saat ini juga didukung dengan kurangnya higienenya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.